Sekolah Pariwisata di Bali| Memiliki tabungan dalam bentuk uang pastinya menjadi dambaan hampir setiap uang, namun sayangnya ekspektasi dan realita sering tidak sejalan. Saat kita mengharapkan saldo tabungan sederet malah sering terjadi keuangan seret. Apakah sahabat Ezzy sering mengalami hal tersebut? berikut beberapa tips untuk menghindari keuangan “seret” ala Ezzy.
- Melunasi Hutang terlebih dahulu
Tips pertama adalah melunasi hutang sebagai prioritas, bagi para sahabat Ezzy yang sempat meminjam uang kepada teman maupun instansi pastikan untuk melunasi / memiliki anggaran untuk mencicil hutang tersebut karena ketika dibiarkan dan menumpuk, faktor inilah yang membuat pengeluaran impulsif.
2. Budgeting
Salah satu tips yang bisa dilakukan adalah melakukan budgeting atau mencatat anggaran pengeluaran para Ezzian setiap bulannya. Bagi ezzian yang mempelajari ilmu perhotelan atau sempat belajar di sekolah perhotelan, pastinya paham dalam operation akan ada Fixed Cost (FC) dan Variable Cost (VC). Dalam konteks FC ezzian bisa mencatat pengeluaran pasti seperti biaya paket internet, biaya kos, bahan makanan, listrik yang pastinya wajib ada setiap bulan. Nah, setelah itu para Ezzian bisa membuat anggaran VC untuk hal – hal yang sekiranya tidak terduga seperti sakit, hadiah ulang tahun, maupun biaya nongkrong dengan teman – teman. Sisa yang ada bisa ezzian tabung.
3. Metode Menabung harian
Tehnik ini sangat cocok untuk para Ezzian yang bekerja sambil kuliah dan memiliki pemasukan harian. Sebagai contoh, para Ezzian yang kuliah di kampus perhotelan di Bali tidak jarang bisa kuliah sambil berbisnis maupun menjadi Daily Worker (DW) karena banyaknya hotel di Bali. Nah, saat mendapatkan hasil penjualan/bayara harian sisihkanlah 20% untuk ditabung. Sahabat Ezzy bisa menabung dalam bentuk traditional di dalam celengan maupun membuat sebuah akun dompet digital untuk menyimpan uang tersebut. Akan lebih baik jika tabungan tersebut dibiarkan dan jangan diutak atik terkecuali hal yang urgent/emergency.
4. Terapkan Konsep 40 30 20 10
Konsep ini merupakan konsep yang sangat cocok untuk Ezzian yang sudah memiliki pemasukan namun belum memiliki tanggungan seperti keluarga maupun anak. Metodenya sangat sederhana yaitu saat menerima uang, langsung dianggarkan sesuai ketentuan di atas. Sebagai contoh, para Ezzian saat ini Bekerja di Hotel, di Luar kapal pesiar maupun bekerja di luar negeri. Anggap saja saat menerima gaji senilai 10.000.000, maka langsung masukan anggaran sbb:
- Anggaran kebutuhan pokok & Biaya hidup : 40% : 4 Juta Rupiah
- Anggaran Untuk melunasi hutang/beban : 30% : 3 Juta Rupiah
- Anggaran Untuk tabungan : 20% : 2 Juta Rupiah
- Anggaran Untuk sedekah & Sosial : 10% : 1 Juta Rupiah
Pastikan saat Ezzian menerapkan pola ini, tidak sampai mengambil dana dari anggaran lain. Sebagai contoh, saat akan nongkrong dengan teman – teman, gunakanlah dana 40% yang telah dianggarkan. Jangan sampai mengambil dari dana 30% apalagi dana 20%. Maka dari itu, buatlah perencanaan untuk setiap pengeluaran dan pastikan masih ada anggaran yang bisa digunakan karena jika anggaran sudah habis maka sebaiknya perencanaan tersebut ditundah terlebih dahulu. Dengan melakukan ini secara disiplin maka keuangan Ezzian niscaya tidak akan seret lagi.
5. Menghindari pengeluaran impulsif
Tips selanjutnya adalah hindari mengeluarkan dana untuk kebutuhan impulsif yang tidak mendesak. Belilah sesuatu karena sebuah kebutuhan yang urgent, bukan karena keinginan untuk memanjakan diri.
6. Belajar Investasi
Tips terakhir adalah memulai investasi, investasi bisa dimulai dari saham maupun pasar uang. Contoh lain dari investasi adalah investasi leher ke atas (Pendidikan) yang bisa membantu para Ezzian ke depannya dalam meniti karir. Ketika memilih instrumen investasi yang salah maka hal ini akan beresiko tidak hanya pada keuangan anda namun juga pada masa depan anda. Jika, saat ini para Ezzian tengah mencari tempat investasi leher ke atas untuk skill dan knowledge di bidang perhotelan dan bisnis maka bisa enroll kampus Elizabeth International Hotel & Business School, di mana tidak hanya mendapatkan skill dan knowledge dari para mentor yang handal namun juga mendapatkan multiple insight tentang karir lintas industri.
(Adi Kerta Yasa)